Peringati Hari Bumi, Ini Tuntutan Mahasiswa ke Gubernur

Peringati Hari Bumi  Sedunia, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor gubernur di masing-masing provinsi. Mereka menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah daerah terkait isu lingkungan hidup yang semakin mendesak.

Tuntutan Mahasiswa di Berbagai Daerah Peringati Hari Bumi

Di Palu, Sulawesi Tengah, puluhan aktivis lingkungan dan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Sulawesi Tengah. Mereka mengusung tema “Jaga Bumi, Jaga Demokrasi” sebagai bentuk protes atas kerusakan lingkungan yang kian meluas akibat eksploitasi sumber daya alam yang masif.

Sementara itu, di Samarinda, Kalimantan Timur, mahasiswa mengkritisi penggunaan energi fosil yang masih dominan di daerah tersebut. Mereka mendesak pemerintah untuk segera beralih ke energi terbarukan guna mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Tuntutan Umum Mahasiswa

Secara umum, mahasiswa menuntut agar pemerintah daerah:

  1. Menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan yang merusak ekosistem dan mengancam keberlanjutan lingkungan.

  2. Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap perusahaan yang terbukti melakukan pelanggaran lingkungan.

  3. Mengembangkan dan mempromosikan penggunaan energi terbarukan sebagai alternatif untuk menggantikan energi fosil.

  4. Melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait kebijakan lingkungan agar tercipta transparansi dan akuntabilitas.

Respons Gubernur

Beberapa gubernur memberikan respons positif terhadap tuntutan mahasiswa. Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, misalnya, menyatakan kesiapan untuk mundur dari jabatannya jika tidak mampu memenuhi enam tuntutan mahasiswa terkait kebakaran hutan dan lahan serta bencana asap.

Namun, tidak semua gubernur memberikan respons yang sama. Beberapa di antaranya belum memberikan pernyataan resmi terkait tuntutan mahasiswa.

Harapan Mahasiswa

Mahasiswa berharap agar aksi ini tidak hanya menjadi seremonial belaka, tetapi dapat mendorong perubahan nyata dalam kebijakan lingkungan hidup di tingkat daerah. Mereka menekankan pentingnya komitmen pemerintah untuk menjaga keberlanjutan lingkungan demi generasi mendatang.