
Tim SAR Evakuasi Jenazah Wisatawan Malaysia di Rinjani
Tim SAR berhasil mengevakuasi jenazah seorang wisatawan asal Malaysia yang meninggal dunia saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Proses evakuasi berlangsung dramatis karena medan yang berat dan cuaca yang tidak mendukung.
Ditemukan Tak Bernyawa di Dekat Pelawangan Sembalun
Korban diketahui bernama Tan Wei Jie (34). Ia mendaki bersama tiga rekannya melalui jalur Sembalun. Saat mendekati Pelawangan Sembalun, ia dilaporkan mengalami kelelahan berat dan kehilangan kesadaran.
Setelah laporan diterima pada Minggu pagi, tim SAR segera melakukan pencarian. Beberapa jam kemudian, jenazah ditemukan di ketinggian sekitar 2.600 meter di atas permukaan laut.
Menurut Kepala Kantor SAR Mataram, Lalu Wahyu Efendi, korban diduga mengalami hipotermia. “Cuaca ekstrem dan kelelahan jadi penyebab utama. Ini diperparah oleh minimnya perlengkapan yang memadai,” ujarnya, Senin pagi.
Tim SAR Proses Evakuasi Selama 8 Jam
Evakuasi dimulai pukul 06.00 WITA dan berlangsung hingga sore hari. Medan terjal, licin karena hujan, membuat prosesnya sangat menantang.
Selain itu, tim harus menggunakan tandu khusus untuk membawa jenazah melewati jalur berbatu. Proses ini dilakukan secara bergantian oleh personel SAR, TNI, Polri, serta porter lokal.
Meskipun penuh risiko, seluruh proses berjalan lancar. Kemudian, jenazah langsung dibawa ke RSUD Selong untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Koordinasi dengan Konsulat Malaysia
Setelah identifikasi selesai, tim SAR berkoordinasi dengan Konsulat Malaysia di Bali. Tujuannya adalah untuk menangani proses pemulangan jenazah ke negara asal.
“Kami siap mendampingi keluarga korban hingga seluruh proses selesai,” ujar Kapolres Lombok Timur, AKBP Heri Santoso.
Imbauan bagi Pendaki Asing
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yuni Hermawan, menegaskan pentingnya persiapan sebelum mendaki. “Cuaca gunung tidak bisa diprediksi. Pendaki harus membawa perlengkapan yang cukup dan tidak memaksakan diri,” katanya.
Sementara itu, pihak BTNGR juga akan mengevaluasi kembali prosedur keselamatan pendakian, terutama bagi wisatawan asing.