KSSK Pastikan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga

KSSK Pastikan  Komite Stabilitas Sistem Keuangan  menegaskan bahwa sistem keuangan Indonesia tetap stabil. Pernyataan ini disampaikan setelah rapat berkala KSSK di Jakarta. Meskipun ekonomi global belum sepenuhnya pulih, kondisi domestik masih terjaga.

Koordinasi Lembaga Keuangan Tetap Kuat KSSK Pastikan

KSSK terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan LPS. Mereka bekerja sama untuk menjaga kestabilan makroekonomi dan sektor keuangan.
“Melalui rapat rutin, kami terus memantau indikator sistem keuangan secara menyeluruh,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Indikator Keuangan Menunjukkan Tren Positif

Selain itu, berbagai indikator utama tetap dalam kondisi aman. Rasio kecukupan modal, likuiditas, dan risiko kredit menunjukkan kestabilan.
Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, “Likuiditas perbankan terjaga. Kredit juga tumbuh dan mendukung pemulihan ekonomi.”

Tantangan Global Masih Ada

Meski demikian, KSSK tetap waspada. Risiko global seperti suku bunga tinggi, konflik geopolitik, dan perubahan iklim masih membayangi.
Karena itu, kebijakan yang diambil bersifat antisipatif dan fleksibel.
Ketua OJK Mahendra Siregar menekankan pentingnya pengawasan yang berbasis risiko dan keamanan digital.

Komitmen Terhadap Stabilitas dan Pertumbuhan

KSSK juga berkomitmen menjaga sistem keuangan tetap stabil. Ini menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Berbagai langkah mitigasi risiko terus dilakukan. Tujuannya adalah menciptakan iklim investasi yang sehat dan kondusif.

“Menjaga stabilitas keuangan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah,” ujar Ketua LPS, Purbaya Yudhi Sadewa.

Optimisme Terhadap Ekonomi Nasional

Dengan kondisi yang stabil, KSSK optimistis pemulihan ekonomi akan terus berlanjut.
Pemerintah dan otoritas keuangan juga akan menjaga kesinambungan kebijakan. Selain itu, mereka memperkuat koordinasi lintas sektor untuk menghadapi tantangan ke depan.