105 Personel Zipur 10/KYD Bergabung Satgas Kizi TNI XX-V/Kongo

105 Personel Zipur 10/KYD  resmi diberangkatkan untuk menjalankan misi perdamaian di Republik Demokratik Kongo. Mereka tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-V yang berada di bawah misi PBB, MONUSCO.

Misi ini merupakan bagian dari kontribusi aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia. Selain itu, keberangkatan ini menunjukkan komitmen TNI dalam membantu menciptakan stabilitas di wilayah konflik.

Dipimpin Perwira Berpengalaman

Satgas ini dipimpin oleh Letkol Czi Bambang Santoso, seorang perwira TNI AD yang memiliki pengalaman internasional. Sebelumnya, ia pernah bertugas di UNIFIL Lebanon pada 2015. Ia juga sempat menempuh pendidikan militer di Swedia dan Malaysia.

Total prajurit dalam Satgas Konga XX-V berjumlah 175 orang. Mereka berasal dari tiga matra TNI: Angkatan Darat, Laut, dan Udara. Kehadiran mereka menjadi simbol kekuatan dan sinergi TNI dalam operasi internasional.

Pelepasan Resmi oleh Danyon

Pelepasan personel dilakukan secara resmi oleh Komandan Batalyon Zipur 3/YW. Dalam amanatnya, Danyon menekankan pentingnya menjaga nama baik Indonesia. Ia juga mengingatkan seluruh prajurit untuk selalu disiplin dan profesional.

Acara pelepasan berlangsung khidmat dan penuh semangat. Selain keluarga dan rekan prajurit, para pejabat militer turut hadir memberikan dukungan moril.

Fokus pada Rekonstruksi dan Kemanusiaan

Tugas utama Satgas Kizi TNI di Kongo adalah membantu pembangunan infrastruktur. Misalnya, mereka akan memperbaiki jalan, jembatan, serta fasilitas umum lainnya. Selain itu, mereka juga akan membantu masyarakat lokal melalui program kemanusiaan.

Kehadiran mereka diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih aman. Tidak hanya itu, Satgas juga membawa harapan baru bagi masyarakat Kongo yang terdampak konflik.

Harapan dan Dukungan Bangsa

Keberangkatan para prajurit ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak. Pemerintah dan masyarakat berharap mereka dapat melaksanakan tugas dengan baik dan kembali dalam keadaan selamat.

Dengan semangat “Garuda di Dadaku, Perdamaian di Hatiku”, para personel siap mengharumkan nama Indonesia di panggung internasional. Mereka bukan hanya membawa keahlian, tetapi juga semangat perdamaian dan kemanusiaan.