BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob

BMKG Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika  kembali mengingatkan masyarakat akan potensi banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia. Peringatan ini berlaku selama periode pasang maksimum yang dipengaruhi oleh fase bulan purnama. Dalam situasi ini, warga pesisir diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi genangan air laut yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sejumlah Wilayah Berisiko Tinggi

Menurut BMKG, banjir rob kemungkinan terjadi di pesisir utara Pulau Jawa, pesisir selatan Bali, wilayah Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, dan Papua bagian selatan. Ketinggian gelombang laut yang disertai angin kencang turut memperburuk potensi banjir rob.

Karena itu, BMKG meminta warga yang tinggal di dekat garis pantai untuk siaga, terutama saat waktu-waktu pasang puncak yang terjadi pagi dan malam hari. Pelaku usaha perikanan, pelabuhan, dan nelayan juga diminta menyesuaikan aktivitas dengan jadwal pasang surut.

Faktor Pemicu dan Dampaknya

BMKG menjelaskan bahwa banjir rob disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. Di antaranya adalah gaya gravitasi bulan, tekanan udara rendah, dan angin laut yang kuat. Kondisi ini menyebabkan permukaan laut naik lebih tinggi dari biasanya.

Akibatnya, air laut dapat meluap ke daratan dan menggenangi rumah warga, fasilitas umum, serta ruas jalan. Di beberapa wilayah, kondisi ini juga bisa menghambat distribusi barang dan mengganggu ekonomi lokal, terutama di kawasan pelabuhan dan pasar tradisional yang dekat pantai.

Antisipasi dan Mitigasi Pemerintah Daerah

Sebagai langkah antisipatif, pemerintah daerah diimbau untuk segera mengaktifkan sistem peringatan dini berbasis komunitas. Selain itu, fasilitas tanggul dan pompa air perlu dipastikan dalam kondisi siap guna. Pihak kelurahan dan RT/RW juga didorong untuk memberikan informasi langsung kepada warga yang bermukim di zona rawan.

BMKG juga menyarankan agar dilakukan simulasi evakuasi di daerah pesisir yang tergolong berisiko tinggi. Dengan adanya kesiapsiagaan bersama, dampak dari banjir rob dapat diminimalkan.

Masyarakat Diminta Tak Panik, Tapi Tetap Siaga

BMKG menegaskan bahwa banjir rob bersifat musiman dan umumnya hanya terjadi dalam waktu singkat. Namun, genangan yang muncul bisa berdampak besar jika tidak diantisipasi. Oleh karena itu, warga diminta tidak panik namun tetap siaga.

Informasi terkini soal pasang surut dan peringatan dini dapat diakses melalui aplikasi resmi BMKG, media sosial, atau melalui kerja sama dengan pemerintah setempat.