Pembukaan FBIM 2025 Berlangsung Meriah Meski Diguyur Hujan

 Pembukaan FBIM Festival Budaya Indonesia Merdeka  2025 yang digelar di Lapangan KONI Sario, Manado, berlangsung meriah meskipun sempat diguyur hujan deras. Ribuan penonton tetap antusias menyaksikan rangkaian acara yang menampilkan keragaman budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

Antusiasme Tak Surut Meski Cuaca Kurang Bersahabat

Hujan mulai turun sekitar satu jam sebelum acara dimulai. Meski demikian, panitia tidak menunda jalannya upacara pembukaan. Para penonton pun tetap bertahan di tempat dengan mengenakan jas hujan dan payung. Bahkan, sejumlah penampil tetap tampil dengan semangat tinggi tanpa mengurangi kualitas pertunjukan.

“Kami tidak mundur hanya karena hujan. Justru ini menambah semangat kami untuk menampilkan budaya daerah kami kepada Indonesia,” ujar salah satu peserta dari Papua Barat.

Parade Budaya dan Tarian Kolosal

Acara dimulai dengan parade budaya dari 34 provinsi yang menampilkan pakaian adat, alat musik tradisional, hingga atraksi khas masing-masing daerah. Setelah itu, penampilan tarian kolosal “Nusantara Harmoni” menjadi sorotan utama malam pembukaan. Ratusan penari dari berbagai sanggar seni di Sulawesi Utara tampil serempak, menyampaikan pesan persatuan dalam keberagaman.

Tarian ini dikoreografi khusus oleh seniman nasional dan diiringi musik live dari orkestra gabungan daerah.

Sambutan Pemerintah dan Tokoh Budaya

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat masyarakat dan para peserta yang tetap antusias meskipun cuaca kurang bersahabat. Ia berharap FBIM 2025 menjadi momentum untuk memperkuat identitas kebudayaan nasional di tengah era globalisasi.

“FBIM adalah panggung kebanggaan budaya Indonesia. Kita tunjukkan bahwa hujan bukan penghalang untuk merayakan kekayaan budaya kita,” tegasnya.

Selain itu, perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga hadir dan menyatakan dukungan penuh terhadap pelestarian budaya daerah melalui event nasional seperti ini.

Pengamanan dan Fasilitas Tetap Prima

Pihak panitia memastikan bahwa seluruh fasilitas pendukung, mulai dari tribun penonton, panggung utama, hingga stan UMKM, tetap aman dan berfungsi baik meskipun hujan turun cukup deras. Personel TNI, Polri, dan relawan turut dikerahkan untuk menjaga keamanan serta membantu pengunjung yang membutuhkan bantuan.

Penutup

Festival Budaya Indonesia Merdeka 2025 dipastikan akan terus berlangsung selama sepekan ke depan dengan berbagai agenda seperti lomba seni, seminar budaya, pertunjukan musik etnik, dan bazar kuliner. Meskipun pembukaan diguyur hujan, semangat untuk menjaga dan merayakan budaya tetap menyala di hati masyarakat.