Pencarian Korban Tenggelam Berakhir dengan Penemuan

Pencarian Korban Setelah pencarian intensif selama tiga hari, korban tenggelam di Sungai Melawi akhirnya ditemukan pada Selasa sore (27/5). Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, kepolisian, dan masyarakat setempat berhasil menemukan jenazah korban sekitar 5 kilometer dari lokasi awal kejadian. Penemuan ini menjadi akhir dari pencarian yang melelahkan sekaligus duka mendalam bagi keluarga dan warga.

Kronologi Kejadian Tenggelam

Korban, bernama Andi Pratama (24), dilaporkan hilang saat berenang bersama teman-temannya di Sungai Melawi pada Minggu (25/5) sore. Menurut saksi mata, Andi terpeleset dan terbawa arus deras sungai yang sedang tinggi akibat hujan deras beberapa hari terakhir. Teman-temannya sempat berusaha menyelamatkan, namun arus kuat membuat mereka gagal. Setelah kejadian, mereka segera melaporkan hilangnya Andi ke pihak berwajib.

Upaya Pencarian Melibatkan Banyak Pihak

Pencarian dilakukan secara intensif dengan menggunakan perahu, penyelaman di titik-titik strategis, dan penyisiran sepanjang tepian sungai. Selain itu, masyarakat desa sekitar juga ikut membantu dengan melakukan patroli di sepanjang sungai serta memberikan informasi terkait kemungkinan lokasi korban. Meski cuaca tak menentu dan arus sungai yang kencang sempat menghambat proses pencarian, tim SAR tetap berusaha maksimal demi menemukan korban.

Penemuan Jenazah dan Proses Evakuasi

Setelah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, jenazah Andi langsung dievakuasi ke rumah sakit umum daerah Melawi untuk dilakukan identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut. Pihak keluarga yang menerima kabar duka tersebut sedang mempersiapkan prosesi pemakaman. Aparat kepolisian juga telah melakukan penyelidikan awal untuk memastikan tidak ada unsur lain dalam kejadian ini.

Imbauan Keselamatan untuk Masyarakat

Pihak kepolisian dan Basarnas mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati saat berada di sekitar perairan, terutama pada musim hujan dengan kondisi arus yang deras. Disarankan agar warga tidak berenang di sungai yang berbahaya dan selalu mengawasi anak-anak agar tidak bermain di tepian sungai tanpa pengawasan orang dewasa. Keselamatan menjadi prioritas utama agar tragedi serupa tidak terulang.

Pentingnya Edukasi dan Kesiapsiagaan

Selain imbauan langsung, pihak berwenang juga menegaskan pentingnya edukasi keselamatan air di komunitas dan sekolah-sekolah sekitar wilayah sungai. Dengan memberikan pemahaman sejak dini, diharapkan generasi muda bisa menghindari risiko berbahaya saat beraktivitas di perairan alam. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya meminimalisir kecelakaan yang berpotensi menimbulkan korban jiwa.