Menteri UMKM Dorong Serapan KUR Kalimantan Lebih Cepat

Menteri UMKM, Teten Masduki, mendorong percepatan penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah Kalimantan. Menurutnya, realisasi KUR di beberapa provinsi di Kalimantan masih relatif rendah dibandingkan daerah lain, padahal potensi sektor UMKM di wilayah ini sangat besar.

Evaluasi Realisasi KUR di Kalimantan

Dalam kunjungannya ke Balikpapan, Kamis (19/6/2025), Teten menyebut bahwa per Juni 2025, serapan KUR di Kalimantan baru mencapai sekitar 38% dari target nasional. Angka ini tertinggal dari Jawa dan Sumatera yang sudah menyentuh lebih dari 50%.

“Ini perlu jadi perhatian bersama. Pemerintah sudah menyediakan dana, tinggal bagaimana daerah bergerak cepat agar KUR bisa dimanfaatkan pelaku UMKM secara maksimal,” kata Teten.

Tantangan dan Solusi Menteri UMKM

Lebih lanjut, Teten mengungkapkan bahwa salah satu penyebab lambatnya serapan KUR adalah minimnya akses informasi di tingkat desa dan kecamatan. Banyak pelaku usaha mikro belum mengetahui bahwa mereka berhak mengajukan pinjaman dengan bunga rendah.

Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM akan menggencarkan sosialisasi dan pelatihan melalui dinas daerah, koperasi, dan komunitas bisnis lokal. “Kami akan libatkan bank penyalur dan pendamping UMKM untuk jemput bola,” tambahnya.

Peran Daerah dan Lembaga Keuangan

Teten juga meminta kepala daerah dan instansi terkait untuk aktif mendorong penyerapan KUR, terutama di sektor pertanian, perikanan, dan industri rumah tangga. Pemerintah daerah diminta menyusun data UMKM potensial agar proses pengajuan KUR menjadi lebih cepat dan tepat sasaran.

Sementara itu, pihak bank penyalur seperti BRI, BNI, dan Bank Mandiri diharapkan mempercepat proses verifikasi dan penyaluran dana, tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian.

Harapan untuk Pertumbuhan Ekonomi

Dengan percepatan KUR, pemerintah berharap sektor UMKM di Kalimantan bisa tumbuh lebih pesat dan menyerap lebih banyak tenaga kerja. Apalagi, Kalimantan kini menjadi salah satu pusat pembangunan ekonomi nasional seiring dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi rakyat. Kalau kita perkuat dari sekarang, mereka akan siap menyambut peluang di masa depan,” tutup Teten.