
Bupati Yapen Resmikan Tugu Injil Solagrasia Marau
Bupati Yapen, Tonny Tesar, meresmikan Tugu Injil Solagrasia di Kampung Marau, Distrik Angkaisera, dalam sebuah acara penuh hikmat dan sukacita, Sabtu (14/6). Peresmian tugu tersebut menjadi simbol penting peringatan masuknya Injil di wilayah tersebut serta komitmen masyarakat terhadap nilai-nilai kekristenan.
Acara tersebut dihadiri oleh tokoh gereja, masyarakat adat, pejabat daerah, serta ratusan warga yang datang dari kampung-kampung sekitar. Tugu Injil Solagrasia sendiri dibangun atas inisiatif bersama masyarakat dan gereja, dengan dukungan dari pemerintah daerah.
Makna Tugu Solagrasia bagi Masyarakat
Dalam sambutannya, Bupati Tonny Tesar menekankan bahwa tugu tersebut bukan sekadar bangunan fisik, melainkan wujud penghargaan atas sejarah penyebaran agama Kristen di tanah Papua, khususnya di Yapen.
“Ini adalah tonggak sejarah dan simbol iman. Kita harus merawatnya bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara spiritual,” ujar Bupati Tonny.
Ia juga menambahkan bahwa keberadaan tugu ini bisa menjadi pengingat akan pentingnya hidup dalam kasih, damai, dan persaudaraan lintas suku dan agama.
Bupati Yapen Kolaborasi Pemerintah dan Gereja
Pembangunan tugu ini merupakan hasil kolaborasi antara gereja lokal, pemerintah kampung, dan dukungan anggaran dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen. Selain sebagai monumen sejarah, tugu tersebut diharapkan bisa menjadi destinasi wisata rohani yang menarik peziarah dan wisatawan lokal.
Menurut Ketua Panitia Pembangunan, Pendeta Markus Yenu, pembangunan memakan waktu sekitar enam bulan, dan melibatkan tenaga kerja lokal. “Kami membangun tugu ini dengan hati, bukan hanya untuk dikenang, tetapi untuk diwariskan ke generasi selanjutnya,” tuturnya.
Warga Sambut Peresmian dengan Antusias
Peresmian ditandai dengan ibadah syukur, pemotongan pita, dan penandatanganan prasasti oleh Bupati. Acara juga dimeriahkan dengan paduan suara, tarian tradisional, serta makan bersama seluruh warga kampung.
Salah satu warga, Maria Imbiri, menyampaikan rasa bangganya. “Kami merasa diberkati dan dihargai karena sejarah iman kami diangkat dan dihormati. Ini momen yang akan kami kenang sepanjang hidup,” katanya.
Harapan Jangka Panjang
Lebih lanjut, pemerintah daerah berharap tugu ini akan memperkuat karakter spiritual masyarakat serta mempererat persatuan antarwarga. Bupati Tonny menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan dan budaya yang membangun karakter serta jati diri orang Papua.
“Kita harus bangga menjadi bagian dari sejarah penyebaran Injil. Mari kita jaga dan rawat warisan iman ini bersama-sama,” pungkasnya.